DHCP Server dan DHCP Client
Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP)
merupakan service yang memungkinkan perangkat dapat mendistribusikan/assign IP
Address secara otomatis pada host dalam sebuah jaringan. Cara kerjanya, DHCP
Server akan memberikan response terhadap request yang dikirimkan oleh DHCP
Client.
Selain IP Address, DHCP juga mampu
mendistribusikan informasi netmask, Default gateway, Konfigurasi DNS dan NTP
Server serta masih banyak lagi custom option (tergantung apakah DHCP client
bisa support).
Mikrotik dapat digunakan sebagai DHCP Server
maupun DHCP Client atau keduanya secara bersamaan. Sebagai contoh, misalnya
kita berlangganan internet dari ISP A. ISP A tidak memberikan informasi IP
statik yang harus dipasang pada perangkat kita, melainkan akan memberikan IP
secara otomatis melalui proses DHCP. (http://www.mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=122)
Langkah-langah:
1. buka WinBox seperti biasa untuk
mengkonfigurasi router.
2. untuk
mengkonfigurasi DHCP server, pastikan Mikrotik sudah terhubung dengan
internet melalui NAT.
3. Buka
tools IP dan pilih tools DHCP server. Untuk mensetting
Konfigurasinya maka kita pilih tools DHCP Setup.
4. Kemudian perintah pertama, pilih Ether yang kita gunakan dan klik Next.
5. Secara otomatis maka akan muncul DHCP
Address dengan akhiran angka 0 . Jika tidak, maka cek kembali alamat IP-nya.
Lalu, klik next.8. Maka akan muncul IP DNS dan tekan next saja.
12. PING pada cmd. google.com misalnya.
KONFIGURASI SATU KELAS.
1. Dari settingan yang tadi, maka kita buat OSPF.
2. tulis jalan yang dilewati. tulis Net ID-nya saja dan IP pada router.
3. ping semua client yang ada dalam ruangan.
Komentar
Posting Komentar